Jumat, 08 September 2017

OBJEK WISATA PANTAI TETE TONRA

OBJEK WISATA PANTAI TETE TONRA

Pantai Tete terletak dibagian selatan Bone sekitan 61 km dari pusat kota Watampone. Tepatnya di desa Bone Pute kecamatan Tonra. Masuk melalui desa Gareccing sekitar 3 km dari jalan poros Bone Sinjai. Sebenarnya pantai Tete selain tempat rekreasi juga merupakan Pusat Pelatihan bagi para Prajurit baru TNI. Ditempat inilah para prajurit(tentara) melakukan rangkaian prosesi latihan fisik. Dan pada akhirnya ditempat inilah para prajurit baru dikukuhkan. Bahkan tempat ini sering dijadikan simulasi perang karena bisa mengkafer semua marga mulai dari laut, udara, dan darat. Ironisnya, Pantai Tete ini tidak dikelola dengan baik oleh pemerintah setempat padahal setiap tahunnya pemasukan dari wisatawan lokal ini bisa mencapai ratusan juta rupiah. Dulu Jalan masuk menuju pantai Tete rusak berat, namun sekarang sudah baik, telah di lakukan perbaikan jalan beberapa bulan lalu. Namun kadang juga sepi kalau hari-hari biasa, paling ramai itu hari sabtu dan minggu, juga waktu-waktu tertentu lainnya.


Daratan yang membelah laut ternyata bukan hanya terjadi dalam dongeng atau cerita fiksi.
Hal tersebut bisa disaksikan kala kita berkunjung ke Pantai Tete (Tete baca E-nya seperti pada kata SORE/KERE) atau biasa juga disebut Pantai Bone Pute di Desa Bone Pute Kecamatan Tonra Kabupaten Bone. Pantai nan eksotik ini berjarak sekitar 60 KM ke arah selatan (trans Watampone-Sinjai) kota Watampone ibukota Kabupaten Bone.

Hasil gambar untuk gambar pantai tete

       Sebenarnya Pantai Tete adalah kawasan camp pelatihan bagi prajurit Angkatan Darat, di bulan-bulan tertentu Pantai Tete akan diramaikan oleh prajurit-prajurit TNI AD yang menggunakan Pantai Tete sebagai tempat latihan rimba laut untuk para prajurit infanteri yang sementara digodok di DODIKLATPUR Bance’e Kodam VII/Wirabuana. Di luar masa pelatihan, kawasan Pantai Tete ramai dikunjungi oleh masyarakat di sekitar Kecamatan Tonra bahkan dari kota Watampone dan Kabupaten Sinjai, apalagi saat wiken dan libur hari-hari besar.

      Kawasan Pantai Tete juga punya nilai sejarah, menurut warga sekitar, Pantai Tete pernah digunakan sebagai tempat mediasi pada antara pemberonta DI/TII dengan TNI sekitar tahun 60an. Yang unik dari Pantai Tete adalah adanya sebuah jalan yang membelah lautan sepanjang kurang lebih 1 KM menuju ke sebuah pulau di sebelah timur pantai, Pulau Bulu’ Betta’. Jalan yang terbentuk dari proses sedimentasi pasir akibat pertemuan arus air laut ini hanya bisa kita lihat saat laut sedang surut. Lebarnya bervariasi antara 3 meter sampai 5 meter, sehingga kadang ada pengunjung yang menyeberangkan kendaraan roda empat ke Pulau Bulu’ Betta’ di seberang pantai Tete.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar